Rabu, 27 Juli 2011

Keris Dhapur Dhuwung








[FRS 21] Keris luk 3 dhapur Dhuwung pamor Sumur Bandung, estimasi tangguh Madura Sepuh abad XIV, panjang 32cm/berat 140 gram, warangka Gayaman Maduralamen kayu Timoho, pendok Blewah lapis emas beludru merah model Surakarta. Sertifikasi Museum Pusaka Taman Mini Indonesia Indah.

Keris Dhapur Dhuwung memiliki ricikan berupa gandik lugas dan pejetan, sementara bagian wadidang atau bagian belakang keris bersifat tumpul. Sebagai catatan dhapur Dhuwung ada yang berbilah lurus dan ada juga yang luk 3 seperti koleksi saya diatas.

Pamor Sumur Bandung sebenarnya adalah pamor yang membingungkan karena ada dua versi yang dianggap benar. Versi pertama mirip dengan pamor Pedaringan kebak hanya memiliki bulatan-bulatan kosong ditengahnya dengan jumlah tiga, empat bahkan enam bulatan. Koleksi saya sepertinya termasuk dalam versi ini karena memiliki bulatan-bulatan tersebut. Versi kedua adalah pamor titipan berupa lingkaran-lingkaran bersusun dengan diameter kira-kira 2cm. Jadi versi kedua ini kira-kira merupakan kebalikan dari versi pertama. Untuk pamor Sumur Bandung versi pertama, bisa tergolong pamor rekan (direncanakan oleh empu) atau tiban (tidak direncanakan sehingga pola tersebut muncul begitu saja). Sementara versi yang kedua yang merupakan bulatan adalah pamor rekan yang memang gambarnya sengajat dirancang oleh empu. Bagi yang percaya aspek esoteri pamor Sumur Bandung terutama yang tiban dipercaya mempunyai tuah yang dapat membuat pemiliknya mudah mempelajari ilmu-ilmu kesaktian dan kekebalan.

Keris dhapur Dhuwung sendiri tergolong keris yang langka. Koleksi saya diatas memiliki dentingan bilah yang cukup bagus, tetapi pamornya bersifat nggajih (menyerupai lemak) yakni memiliki kualitas yang kurang baik. Awalnya, pendok warangka juga bergaya Madura, namun karena sudah rusak dan tidak ada ketersediaan gaya tersebut maka pendok di atas dimodifikasi dengan mengambil gaya Surakarta yang lebar sehingga dapat disesuaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar