Selasa, 28 Juni 2011

Keris Dhapur Ngamper Buta Luk 17









[FRS 12] Keris luk 17 Dhapur Ngamper Buta pamor Banyu Tetes/Tirto Tumetes, estimasi tangguh Madura Sepuh Abad XVII, berat 250 gram, panjang 37,2cm, hulu gaya Surakarta, Selut lawasan bahan perak, Mendhak baru bahan perak, Warangka Gayaman  gaya Surakarta dengan kayu Timoho dan pendhok Bunton lapis perak. Sertifikasi Museum Pusaka TMII.

Keris luk 17 di atas termasuk Dhapur Ngamper Buta dan tergolong keris Kalawijan. Cirinya adalah bilah yang tergolong panjang untuk ukuran standar, memiliki kembang kacang, satu lambe gajah, jalen blumbangan dan greneng lengkap. Dhapur ini tergolong langka untuk ukuran keris sepuh, apalagi jika memiliki estimasi tangguh Mataram, sementara untuk tangguh seperti Tuban atau Madura keris Kalawijan lebih mudah ditemui meski kini ada juga keris-keris Kamardikan yang juga mengambil bentuk luk di atas 13.
 
Keris koleksi saya di atas memiliki pamor Banyu Tetes, yang sekilas meredup masuk ke dalam bilah. Bahan bilah sendiri memiliki permukaan yang padat namun agak kasar sebagai ciri garapan Madura sepuh. Selut atau hiasan di hulu merupakan model lama sementara mendhak perak yang lama sudah diganti dengan baru. Warangka keris terbuat dari kayu pilihan yakni Timoho, sementara untuk pendhok lama berbahan alpaka (campuran seng, tembaga dan nikel) sudah diganti pula dengan perak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar